Curhatan Hari Ini :
My name is CarinaKSM WDN (Kusuma Wardani). Secara singkat nama panggilan gue Carin just Carin, gue anak ke 2 dari 3 bersaudara, gue punya kaka sekaligus adik cowo. Dulu sebelum gue menginjak kelas 2 SMP gue adalah kategori perempuan yang masih diperhitungkan ke perempuanan gue, soalnya gue masih suka main sama cowo, apalagi SD astagaaa.... ga yakin gue ini cewe apa cowo, selaaaaalluuuu main sama cowo cowo, gue berubah saat gue mengenal kita hidup harus ada pembatas, setiap pelajaran IPA gue selalu mengabaikan nya, yapp..gue gasuka mikir secara logika, karena pikiran gue saat itu masih sangat polos, mungkin sekarang juga, banyak pepatah bilang remaja itu bagai kertas putih yg bersih, apa yang dia liat akan dia tulis dan catat mau itu baik maupun ngga, oke pepatah bijak yang biasanya kepala nya tidak berambut alias botak ada juga sih yg depannya licin, ett..kenapa jadi ngomongin pepatah (?) oke intinya gue adalah anak yang ingin beranjak remaja, pepatah diatas ada benernya juga tapi ada satu lagi yang gue suka, lanjutannya adalah karena kertas putih saat itu ditulis dengan pensil yang mudah pudar dan sebelum otak kita menggantinya dengan pena kita harus menghapus segala sesuatu yang negatif yang kita tulis dan jika sudah terhapus kita tulis dengan segala sesuatu yg positif dan atau tidak kita bisa mengosonginya, dan itu menurut gue loh. Menurut gue pula manusia adalah tempat kesalahan, dan bukan berarti loh salah mulu dan gapernah loh rubah, pepatah itu emang cuma mengatakan manusia adalah tempat kesalahan, apa loh ga punya suatu inisiatif membuat sesuatu yang terbaik tanpa kesalahan? Kita harus lebih berfikir positif, harus banget.... . Next ke pepatah pertama tentang kertas putih, jika ternyata pena telah menulis sesuatu hal yg negatif dan itu udah melekat ke diri loh, ga mungkin kita harus memaksakan menghapusnya dengan tipe-x soalnya bagaimanapun kita menghapus dengan tipe-x, tipe-x masih ,meninggalkan bekas yang sewaktu-waktu akan luntur jadi gimana pun disini kita gunain manusia adalah tempat bersalah, dan kita harus mengubahnya sedikit demi sedikit.
